Mengapa pintu gerbang sekolahku ditutup ?

Kejadian terjadi sekitar tahun 1986 disebuah sekolah SD ternama disebuah kota besar dikota Jawa. Sebagai sekolah yang cukup terkenal dan terakreditas dikota besar maka jumlah murid dalam sekolah itu cukup banyak. Saya termasuk anak yang cukup beruntung karena kedua orangtua saya dapat menyekolahkan saya ketempat tersebut. Sebagai anak berumur 10 tahun saya seperti anak seusia saya punya hobi bermain, tapi saya dan teman-teman dekat saya punya kebisaaan bermain disekolah setelah bubar sekolah/jam pulang sekolah berakhir., terutama bila dipulangkan lebih awal karena rapat guru, kami seperti biasa masih tetap berada disekolah karena kami tidak diantar jemput orang tua lagi. Pada waktu itu sekolah kami terbuka lebar, walau sudah lewat jam pulang sekolah tapi kami masih boleh bermain didalam hingga larut siang. Pada siang itu masih melekat dalam ingatanku seperti biasa sekolah dipulangkan lebih awal karena ada rapat guru dan seperti biasa pula saya dan teman-teman saya bermain disekolah dulu dan tidak langsung pulang kerumah masing-masing. Karena bosan bermain saya lalu mengendap-ngedap menuju lantai atas sekolah kami dan mengintip guru-guru yang sedang mengadakan rapat, biasanya kalau guru-guru sedang rapat murid-murid dilarang naik kelantai 2 karena akan mengganggu proses rapat guru. Tapi karena anak kecil makin dilarang makin penasaran, maka sayapun makin penasaran kenapa kami tidak boleh mengintip rapat guru. Pada awalnya teman saya ikut mengintip tapi karena ktakutan maka hanya saya yang melanjutkan acara mengintip, ketika mengintip itulah saya ketahuan salah seorang guru, lalu saya dipanggil dan dimarahi, lalu saya disuruh mengambilkan segelas air teh didapur sekolahan yang terletak di lantai dasar, agak jauh dari ruang rapat. Sayapun segera menuju dapur dan menuangkan air ternyata saya salah menuangkan air yang saya tuangkan adalah air putih, lalu saya buang air putih tersebut lalu saya ganti dengan air teh. Dengan tergesa-gesa saya segera menuju keluar dapur sambil membawa segelas teh. Tapi dilorong dapur saya terkejut tiba-tiba saya melihat ada guru pria muda sedang memandangi saya . walau dia tidak pernah mengajari saya karena dia hanya mengajar murid kelas 2 SD saya tau kalau namanya adalah guru H, umur guru itu masih sangat muda , masih 20 an , dan termasuh guru baru. Melihat kehadirn guru H yang mendadak didekat saya membuat saya trkejut, tapi setelah agak tenang seperti biasa saya menyapa selamat siang pak lalu cuek pergi melintasi Guru H, tapi ketika saya melewatinya tiba-tiba guru H memeluk saya lalu menekan saya ketembok, dan menciumi saya, saya waktu itu masih sangt polos, saya hanya terkejut dan bingung, yang ada dipikiran saya adalah bagaimana kalau air teh yang saya bawa tumpah, pasti saya akan dimarahi, tiba-tiba ada suara bentakan sangat keras, ternyata ada tukang sapu sekolah yang berteriak, saya tidak paham kenapa tukang sapu itu berteriak kelihatan sangat marah pada guru H lalu menyuruh saya segera mengantarkan air teh kerapat guru, sambil agar tergesa-gesa saya segera berlari keluar dapur, sekilas saya mendengar pertengkaran cukup hebat antara guru H dan tukang sapu bahkan saya mendengar suara bangku dibanting.Ternyata benar air yang saya bawa tertumpah sebagian, untung guru yang minta air teh tersebut tidak marah, dia hanya bertanya kenapa airnya Cuma sebagian saja, saya hanya diam karena bingung bagaimana menjelaskannya. Lalu saya segera bergabung lagi dengan teman-teman saya ternyata teman-teman saya mencari saya dan menanyakan kemana saja saya , mereka mencari kekelas-kelas tapi tidak menemukan saya, lalu saya menjelaskan kalau saya disuruh mengambil air teh untuk rapat guru, teman saya tidak percaya lalu ingin melihat rapat guru juga, maka dengan terpaksa saya mengantarkan teman saya keruang rapat guru lagi, ternyata rapat guru sudah bubar, menurut salah satu murid yang kebetulan ada didepan ruang rapat, mendadak tadi ada keributan besar lalu rapat guru dibubarkan, wah saya pikir pasti karena kejadian didapur, apa karena saya menumpahkan sedikit air maka terjadi keributan besar ya ?Kejadian itu terlupakan begitu saja oleh saya , beberapa minggu kemudian saya dan teman-teman seperti biasa bermain disekolah selepas jam sekolah, tiba-tiba kami mendengar ada keributan, ada yang bantng-banting kursi dan teriakan, saya dan teman-teman segera berlari menuju sumber suara yang terletak dilantai 2 sekolah kami, tapi sebelum sampai sumber suara kami dihadang murid yang lebih besar dari kami, kata murid itu kami dilarang masuk oleh guru, karena penasaran kami berusaha mencari tahu, akhirnya salah satu murid tersebut menceritakan kepada kami kalau ada beberapa murid melihat guru H didalam kelas kosong bersama 2 murid cewek yang cantik-cantik, tidak ada yang tahu sedang berbuat apa guru H dan murid tersebut, ada yang mengatakan kalau guru H sedang memberikan les tambahan, tapi ada yang menambahkan kok memberikan les tambahan hanya untuk 2 murid saja. Dan ada yang mengintip kalau murid cewek itu dalam posisi tiduran dikursi dan guru H ada diatas murid cewek tersebut, Kejadiaan ini langsung dilaporkan keguru wanita yang masih muda juga bernama guru her, mendengar laporan ini guru her langsung segera kelokasi dan mengintip dan memang ada guru H dan murid ceweknya, Menurut murid yang menceritakan kekami guru her sangat marah bahkan membanting kursi dan berteriak-teriak dan menangis dengan keras, suara keributan inilah yang kami dengar ketika kami sedang bermin dilantai dasar. Kami semua pada waktu itu tidak mengerti apa yang telah terjadi dan kenapa ibu guru Her bisa demikian sangat marah, karena setahu kami walau masih sangat muda guru Her sangat sabar dan tidak pernah marah, temanku ada yang menebak mungkin guru Her suka ama guru H hingga ketika melihat Guru H mendekati cewek lain guruHer menjadi sangat marah, entahlah kami semua tidak ada yang bisa mengetahui apa alasannya. Beberapa hari setelah kejadian itu saya tidak pernah melihat guru H lagi, ada yang mengatakan guru H pindah tugas kekota lain, yang jelas setelah kejadian itu disekolahku ada peraturan baru yang mengharuskan murid-murid langsung pulang kerumah masing-masing seusai jam pulang sekolah dilarang keras bermain didalam sekolah seusai jam sekolah selesai.Bahkan pintu gerbang sekolah akan langsung ditutup 15 menit setelah jam sekolah berakhir, Disekolah kamipun langsung mempekerjakan 2 satpam yang sangat galak mengusir murid-murid yang membandel dan masih bermain didalam sekolah, satpam-satpam ini tidak segan-segan mengejar kami sambil membawa sapu untuk mengusir kami bila kami tidak mau pulang juga. Hari –hari pertama peraturan diterapkan kami masih menggoda satpam dengan sengaja bermain didlm sekolah hingga mereka mengusir kami dengan sapu bahkan mengancam akan melaporkan keguru kami, tapi lama-lama kami pun bosan menggoda para satpam itu pun merasa kasihan mlihat mereka berlari-lari mengejar dan mengusir kami, akhirnya kamipun bermain sebentar diluar sekolah lalu kami pun terpaksa pulang kerumah masing-masing.Peraturan itu ternyata masih berlaku hingga sekarang, satpamnya pun masih sama, walau sekarang sudah tampak tua , maklum sudah 25 tahun yang lalu. Cerita diatas menjadi pelajaran buat kita para orangtua agar selalu waspada mengawasi anak-anaknya karena anak-anak sangat rawan menjadi korban kejahatan, walaupun itu di lingkungan sekolah, lebih baik orang tua mengetahui aktivitas anak, termasuk aktivitas disekolah , orang tua sebaiknya mengetahui jam berapa anak pulang sekolah apakah langsung pulang kerumah atau bermain dahulu, sebaiknya orang tua juga mengenal teman-teman sianak dan keluarga teman-teman anaknya agar dapat menitipkan anak kita pada teman-temannya untuk saling menjaga . Semoga saja kejadian ditahun 1986 itu tidak terulang kembali

0 comments:

Post a Comment