Kram adalah kontraksi tiba-tiba, singkat, yang sakit sekali pada otot atau kelompok otot.
Penyebab
-kram adalah hal yang sering terjadi di antara orang yang sehat,
khususnya selama atau setelah olahraga yang keras. Orang tua dan
setengah baya biasanya mengalami kram setelah olahraga ringan atau
selama istirahat. Beberapa orang mengalami kram kaki selama tidur. Kram
yang menyakitkan ini biasanya mempengaruhi otot betis dan kaki,
menyebabkan kaki dan jari kaki menekuk ke dalam.
-kram kemungkinan disebabkan oleh tidak tercukupinya aliran darah
menuju otot. Misalnya, mereka bisa terjadi setelah makan, ketika aliran
darah terutama yang menuju saluran pencernaan dibandingkan yang menuju
otot. Kadar elektrolit yang rendah pada darah, seperti potassium, bisa
juga menyebabkan kram. Kadar potassium yang rendah bisa dihasilkan dari
penggunaan beberapa diuretik atau dari dehidrasi.
-tidak diketahui pasti bagaimana kram bisa timbul. Ada yang
mengatakan karena penumpukan asam laktat, ada yang menyebut suplai darah
yang kurang dibandingkan dengan kebutuhan sebagai biang, ada juga yang
menyalahkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Pencegahan
Agar tidak terkena kram otot, atau setidak-tidaknya tidak terserang untuk kesekian kalinya, sebaiknya lakukan :
- pemanasan yang cukup sebelum berolah raga atau aktivitas tertentu
yang melibatkan otot. Kemudian jangan lupa pendinginan / pelemasan
sesudahnya.
- minum lebih banyak cairan, terutama yang mengandung elektrolit, saat berolahraga.
- olah raga dengan intensitas ringan lebih dahulu, kemudian berangsur-angsur lebih berat.
- jika mesti duduk lama (menggunakan otot panggul) atau menulis lama
(menggunakan otot jari), selang beberapa lama sebaiknya diselingi
pelemasan dan peregangan.
Pengobatan
Walaupun kram otot dapat hilang sendiri, tapi tindakan berikut perlu dilakukan untuk meringankan gejala :
- otot yang kram diregangkan.
- pemijitan pada otot yang kram.
- kompres air hangat.
- minum yang banyak untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
Kebanyakan obat-obatan diresepkan untuk menghilangkan kram (termasuk
quinine sulfate, magnesium karbonat, dan benzodiazepines seperti
diazepam) tidak terbukti efektif dan bisa menimbulkan efek samping.
Suplemen kalsium adalah sesuai sekali, tetapi mereka juga tidak terbukti
efektif. Mexiletine kadangkala membantu tetapi memiliki banyak sekali
efek samping.
= Kesemutan =
Dalam bahasa medis, kesemutan sering disebut sebagai parestesia.
Suatu sensasi yang dirasakan tanpa ada stimulus dari luar. Sensasi
Parestesi ini tidak hanya rasa ‘kesemutan’, namun bisa juga rasa panas,
rasa seperti tertusuk-tusuk, ‘greyengan’. Rasa Kesemutan dapat dirasakan
di tangan, kaki di muka, maupun di seluruh bagian tubuh kita.
Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala manifestasi dari
gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu
tidak tersalur secara penuh dengan sebab macam-macam. Yang paling
sederhana, misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh
tertentu ditekuk terlalu lama.
Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan
adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf
tepi. Namun kita mesti lebih waspada jika ada gejala lain di luar
kesemutan. Bukan hanya kelumpuhan, kesemutan bisa juga disertai gangguan
penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya.
Gangguan
Saraf merupakan serat-serat yang menghubungkan organ tubuh dengan
sistem saraf pusat yakni otak dan sumsum tulang belakang dan antar
bagian sistem saraf dengan lainnya. Untuk mengatur rasa serta gerak,
tubuh dikendalikan oleh saraf motorik.
Saraf sensorik untuk mengatur rasa, sementara saraf otonomik adalah
yang memiliki hak otonomi untuk mengatur gerak maupun rasa, yang tidak
dipengaruhi sensorik maupun motorik. Contoh organ yang diatur saraf
otonomik adalah jantung yang tetap berdetak meski tidak diperintah saraf
motorik dan sensorik.
Saraf motorik dan sensorik ini bekerja sama dengan sistem saraf pusat
dan saraf tepi. Sistem saraf tepi atau perifer ini terdiri dari saraf
radialis, ulnaris, medianus dan peroneus profundus. Ketiga saraf pertama
berada di tangan dan yang keempat terletak di kaki.
Saraf radialis berada di atas, dari ibu jari hingga ketiak atas.
Saraf ulnaris terletak di bawah, dari kelingking ke ketiak bawah.
Sedangkan saraf medianus agak spesifik karena berada di tengah, melewati
terowongan menuju ke karpal di telapak tangan. Atau tepatnya di
pergelangan tangan bagian dalam dan menuju ke jari-jari tangan.
Tersetrum atau kesemutan ini terjadi akibat adanya sistem saraf yang terganggu. Gangguan yang biasanya muncul adalah pada:
“Saat seperti tersetrum, bisa jadi yang terkena adalah saraf radialis
atau ulnaris. Bagian itu secara tidak sengaja tersentuh dan timbullah
reaksi itu.” Kata Saiful. Rasa seperti tersetrum itu sebenarnya tidak
berbahaya. Tapi jika berlangsung terus menerus, tentu harus diwaspadai.
Karena bisa mengakibatkan kelumpuhan atau kelainan tangan.
Biasanya ini terjadi karena saraf radialis terjepit, atau tertekan
benda keras dalam jangka waktu lama. Berapa lama? Ehm tidak bisa
ditentukan, tapi yang pasti lebih dari satu jam.
Contoh perilaku yang bisa menyebabkan drop hand adalah tidur dengan
meletakkan tangan dibelakang kepala. Atau tertidur sambil duduk, dengan
ketiak di sandaran kursi.
Sementara itu, kalau saraf ulnaris terganggu, bisa menyebabkan jari
menekuk ke dalam telapak tangan lho! Atau nama lainnya claw hand. Jadi,
telapak tangan menyerupai cakar burung yang tidak bisa dipulihkan
kembali seperti sedia kala.
Gangguan ini biasanya terjadi karena terlalu lama meletakkan siku di
meja. Selain itu tidur dengan posisi menyamping dan tangan dipakai untuk
menyangga kepala. Kebiasaan mengemudi sopir bus atau truk besar juga
memicu gangguan di saraf ulnaris.
“Pasalnya, setir untuk kendaraan-kendaraan besar seperti truk atau
bus itu khan besar sekali. Sehingga tangan seringkali sopir meletakkan
tangannya di kemudi dalam jangka waktu lama. Nah, jika itu berlanjut,
maka tangan seperti tersetrum atau kesemutan. Kalau itu yang terjadi,
well itu bisa jadi tanda-tanda kelumpuhan tangan,” papar dokter
berkacamata ini.
Untuk gangguan saraf medianus sedikit berbeda ketimbang dua lainnya,
karena pada saraf medianus tidak terdapat fungsi motorik dan hanya
sensorik, jadi yang terganggu adalah rasa. Sehingga, rasa tidak nyaman
akibat saraf yang terganggu adalah nyeri berkepanjangan dan bukan
kelumpuhan.
Gangguan yang biasa disebut sindroma kanal karpal ini adalah nyeri
pada jemari dan telapak tangan. Kadang juga panas dan mengecilnya otot
di sekitarnya.
Perilaku yang biasa menimbulkan gangguan saraf ini adalah aktivitas
yang melibatkan telapak tangan, seperti menulis, mengetik, mengulek,
memutar obeng, mencuci, menyapu, merajut dan sebagainya.
Gangguan selanjutnya adalah kelumpuhan pada kaki akibat saraf
peroneus profundus. Kaki jadi seperti kaki ayam yang sedang melangkah,
yaitu kaki tidak bisa menapak tanah dengan rata atau drop foot. Kaki
juga tidak punya kekuatan untuk melangkah. Jadinya, untuk melangkah kaki
diseret sebab memang tidak mungkin untuk melangkah secara normal.
Gangguan ini akibat seseorang sering duduk dengan menyilangkan kaki atau bisa juga karena sering cukup lama bersila.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk mencegah, kamu harus
mewaspadai gejala-gejala tersetrum atau kesemutan. Jika dua hal itu
terjadi, kamu harus segera melakukan gerakan tertentu untuk
mengembalikan posisi saraf yang terganggu. Untuk masing-masing gangguan,
ada cara tersendiri.
Agar tangan tidak drop hand setelah tersetrum, gerakkan tangan ke
atas dan kebawah. Lakukan berulang sampai efek listrik berkurang. Tidak
perlu keras, tapi perlahan dan teratur.
- Kelumpuhan jari dan telapak
Untuk mencegah claw hand, usahakan setelah mengulek, memutar obeng,
menyetir, atau kegiatan lainnya yang menggunakan pergelangan tangan,
untuk membuka dan menutup telapak tangan. Lakukan pelan-pelan.
Untuk menghindari drop foot karena kesemutan, usahakan untuk
mengganti posisi kaki atau tangan. “Biasanya kesemutan terjadi karena
duduk sambil menyilangkan kaki. Nah, kalau sudah kesemutan langsung
ganti posisi. Biarkan kaki yang kesemutan langsung ganti posisi. Biarkan
kaki yang kesemutan itu bebas sehingga darah kembali mengalir dan saraf
kembali seperti semula, setelah beberapa saat terjepit,” kata Saiful.
Selain itu usahakan untuk tidur dengan posisi yang bagus. “Biasanya,
kita terbangun jika tangan atau kaki kesemutan dalam kondisi puncak.
Tapi lain kalau kita mabuk. Tidak bisa merasakan apapun selain mabuk itu
sendiri. Jadi intinya, jangan tidur disaat mabuk –atau lebih tepatnya
jangan mabuk!!! Pen.- karena kalau terjadi apa-apa saat tidur, kita
tidak bisa berbuat apa-apa.” Tandasnya.
Cara lain untuk Menghindari…
* Mengetik dengan Pergelangan tangan tidak menyentuh meja
Hal ini tentu bisa dilakukan jika kamu mengetik di kursi yang tingginya proporsional dengan meja serta keyboard.
* Jangan biasa bertopang dagu
Selain terkesan pemalas, kebiasaan ini bisa membuat tangan kamu
tersetrum. Begitu juga kebiasaan berdiri di samping meja sambil menopang
badan dengan sebelah tangan. Itu adalah kebiasaan, jadi hindarilah
* Hindari tidur di atas karpet atau permukaan yang keras
Lebih baik tidurlah di permukaan yang empuk. Permukaan yang kasar
membuat saraf lebih mudah tertekan sehingga kamu bisa terganggu. Apalagi
ketika kamu tidak sadar dan melakukan gerak-gerakan yang tidak disadari
dan cukup keras. Hal itu bisa menyebabkan terjadinya benturan. Dan
benturan itu bisa menyebabkan gangguan saraf
Pengobatan
Sebelum mengobati kelumpuhan karena gangguan saraf, baik saraf
radialis, ulnaris, maupun peroneus profundus, penderita haruslah
melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan ini dengan alat EMG atau
Electromyogram.
Caranya, dengan menusukkan jarum ke bagian yang hendak diperiksa.
Jarum itu disambung ke layar monitor dan dari sana di ketahui kondisi
saraf yang sedang diperiksa. Dalam layar itu bisa dilihat bagaimana
kondisi saraf seseorang. Apakah masih pada taraf normal atau harus
melalui terapi.
“Untuk tahap awal, terapi ini harus dilakukan dokter. Tapi, setelah
itu pasien dan keluarganya diberi pelatihan untuk melakukan terapi
dirumah. Terapi ini disesuaikan dengan jenis kelumpuhan, apakah Drop
hand, claw hand, atau drop foot,” lanjut Saiful.
Tapi perlu diperhatikan, sebelum dilakukan pengobatan, harus
diperhatikan pengobatan, harus diperhatikan apakah kelumpuhan itu memang
karena saraf yang terjepit atau karena sebab lain, seperti kencing
manis atau kebiasaan minum-minuman keras.
Jika dua hal terakhir tidak ada, baru diperiksa dengan EMG.
Gangguan Serius Yg Ditandai Kesemutan :
Radang sumsum tulang belakang (myelitis)
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului
oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung
jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi
rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan
mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang
belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus
(CMV).
Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air
besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma
sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Diabetes mellitus atau kencing manis
Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan
pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung
syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa
tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus.
Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di
ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan
kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas,
adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di
pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga
menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi
gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun.
Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan,
dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil,
dan melemahkan otot.
Jantung
Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena
komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita
menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan
darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan
menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu
kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita
akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem
motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.
Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
Pengobatan :
Pengobatan yang diberikan sesuai penyakit yang mendasarinya.
Sebagai contoh : bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes
(Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula
darah disertai obat-obatan yang bersifat neurotropik dan juga vitamin
B.
Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan
harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik,
dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi.
Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan
harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien
harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko
strokenya seperti hipertensi dan kholesterol.