Tanpa disadari, pria sebenarnya memiliki hati dan perasaan yang
sensitif. Dan pria ternyata sangat mudah terpengaruh dengan apa yang
dikatakan perempuan tentang dirinya, terutama dari orang yang
dicintainya.
Inilah yang tak diketahui kaum perempuan, yang
mengira bahwa pria adalah sosok yang kuat dan tak mudah tersinggung.
Hal ini membuat perempuan tak sensitif dalam menjaga ucapan kepada pria.
Sekalipun terlihat kuat, tapi pria juga bisa terluka harga dirinya
karena perkataan Anda. Ingin tahu apa yang membuat mereka terluka akibat
ucapan Anda?
Sifat manusia berbeda satu sama lain, maka tak adil jika Anda
selalu membandingkan sifat si dia dengan pria lainnya. Terutama yang
menyangkut masalah keuangan. "Akan sangat mengerikan bagi pria ketika
Anda mulai mengungkapkan betapa beruntungnya sahabat Anda karena
suaminya baru membelikan sebuah mobil mewah, atau sahabat Anda dan
suaminya berlibur ke luar negeri. Masalah ini sangat melukai kelelakian
pria," jelas pakar hubungan, Sujeiry Gonzalez.
Bahasa tubuh adalah sebuah cara berkomunikasi yang lain. Hal-hal
sekecil apa pun dari bahasa tubuh bisa menyakiti mereka jika Anda tak
berhati-hati. Dr Carole Lieberman, psikiater dan penulis buku Bad
Girls:Why Men Love Them & How Good Girls Can Learn Their Secret,
mengungkapkan bahwa bahasa tubuh perempuan yang negatif bisa menjadi
serangan mematikan terhadap mereka secara pribadi.
"Bahasa
tubuh yang terlihat negatif ini misalnya, ketika Anda terlihat bosan
saat bersama mereka, memutar bola mata saat mendengar ceritanya,
menghindari kontak matanya, atau saat Anda tidak memberikan effort yang
sama besarnya dengan yang mereka lakukan untuk Anda. Para pria bisa
menangkap hal itu, dan merasa gagal untuk menyenangkan Anda. Bahasa
tubuh Anda akan menghancurkan kepercayaan dirinya," ungkapnya.
Ini salah satu kata sederhana yang bisa menjadi kalimat pembunuh
yang diucapkan seorang perempuan. Kok bisa sih kata ini memiliki dampak
yang begitu kuat untuk seorang pria? "Kata ini akan membuat pria merasa
apa yang pernah ia lakukan ini tidak cukup baik untuk Anda," jelas
Gonzalez.
Coba perhatikan lagi, berapa kali Anda pernah
mengungkapkan kata ini pada si dia. Misalnya, "Baju yang kamu beli untuk
aku bagus kok, tapi...", "Sepatunya bagus juga, tapi...". Daripada
mengucapkan "tapi", bukankah lebih baik mengucapkan "terima kasih"
kepadanya?
Tidak
ada orang yang lepas dari kegagalan, demikian juga Anda dan pasangan.
Anda pasti tak mau kalau kegagalan Anda selalu diungkit-ungkit dan
dianggap tidak mampu memperbaikinya di lain hari. Ketika pria melakukan
sebuah kesalahan, tanpa Anda sadari mungkin Anda memberinya cap buruk
dan tidak lagi percaya kepadanya untuk melakukan hal itu.
Misalnya ketika ia gagal memperbaiki mobil Anda yang mogok di tengah
jalan sampai berjam-jam lamanya. Karena kesal harus menunggu lama,
secara tak sadar ada memori yang tertanam dalam otak Anda bahwa ia tidak
mampu melakukan hal tersebut. Akibatnya, ketika kejadian ini terulang
lagi, Anda tidak percaya lagi pada kemampuannya untuk memperbaiki
kembali dan memilih untuk langsung memanggil montir.
"Anda
mungkin berpikir bahwa Anda sedang mendukung dan membantunya agar ia tak
perlu bersusah payah untuk memperbaikinya. Tetapi percayalah, perbuatan
ini justru melukai sisi maskulinnya. Karena pada dasarnya, pria ingin
menjadi semua yang Anda butuhkan," kata psikolog dr Ramani Durvasula.
Amber Neal, seorang matchmaker, mengungkapkan bahwa kunci utama
keberhasilan hubungan adalah jika kedua belah pihak merasa saling
membutuhkan dan dibutuhkan. Maka ketika Anda mengungkapkan tak lagi
membutuhkannya, pria merasa tak berguna lagi sehingga mereka merasa tak
perlu mempertahankan hubungannya.
"Pria sudah terprogram
untuk menjadi seseorang yang dibutuhkan perempuan. Saat Anda berkata tak
lagi membutuhkannya, maka dia akan bertanya-tanya untuk apa dia ada di
sana. Jangan salahkan pria ketika tiba-tiba mereka keluar dari kehidupan
Anda karena menganggap Anda tak lagi membutuhkannya," katanya.
0 comments: